Korupsi
menurut saya sudah sangat mendarah daging di Indonesia, dimana mana tidak luput
dari korupsi, menjadi suatu hal yang lumrah terjadi di negara kita, bahkan
Indonesia menjadi salah satu negara terkorup di dunia? Apakah itu suatu hal
yang membanggakan? mengapa terjadi hal demikian? Pada dasarnya motif atau alasan yang mendorong seseorang melakukan
tindakan korupsi ada dua penyebab yaitu dorongan kebutuhan dan dorongan kerakusan. Terkadang seseorang melakukan korupsi karena kebutuhan yang
mendesak, mengharuskan ia untuk melakukan hal yg sangat tidak baik itu. Tapi
disisi lain kerakusan, seseorang yang sudah tamak akan kekayaan, tidak pernah
merasa puas dengan apa yang sudah ia miliki akan terus melakukan hal tersebut.
Sekali mungkin tidak terlihat, oleh karna itu ia melakukan hal tersebut berkali
kali karena tertutupi dengan sangat rapi.
Perilaku korupsi ini telah mengakar di elemen masyarakat luas,
tidak hanya terjadi di institusi baik pemerintah ataupun swasta baik dilakukan
oleh aparatur pemerintah ataupun pegawai swasta, bahkan didalam suatu keluarga
pun terkadang sudah melakukan korupsi, walaupun memang dampaknya tidak sebesar
orang orang dalam pemerintahan, tapi segala sesuatu itu dimulai dari hal kecil.
Yang jika dibiarkan akan menjadi hal besar yang dapat merugikan tidak hanya
diri sendiri melainkan orang orang yang ada di sekitar kita. Yang paling parah
adalah dengan maraknya budaya korupsi moral dan akhlak suatu bangsa bisa sangat
rusak karena hal tersebut sama halnya dengan mengisap darah kaum miskin dan
rakyat pada umumnya. Sangat amat tidak bermoral orang orang yang mengambil hak
yang memang bukan miliknya, seharusnya uang uang itu di berikan kepada mereka
yang memang membutuhkan untuk keperluan sehari hari mereka, bukan malah masuk
ke kantong kantong manusia manusia yang tamak akan uang.
Saya teramat sangat kontra terhadap oknum oknum korusi seperti itu
yang hanya mementingkan diri sendiri, menginginkan negara kita menjadi bobrok
oleh ketamakan mereka. Tidak usah banyak omong jika menginginkan negara yang
jauh lebih baik, semua rakyatnya sejahtera. Semua itu dimulai dari dalam diri
kita masing masing. Tegas terhadap diri sendiri, sesulit apapun keadaan kita,
jika terus berpegang teguh terhadap prinsip yang sudah kita tancapkan pada diri
kita, semua pasti ada jalan dan hikmahnya, tidak perlu hanya memuaskan nafsu
mengenai keinginan keinginan yang sebenarnya menyimpang dari apa yang
seharusnya oleh oknum oknum korupsi tersebut. Oleh karenanya kenapa kita semua
menginginkan praktek korupsi bisa diberantas habis sampai ke akar-akarnya dari
bumi pertiwi yang tercinta ini. Namun sejauh ini kenapa upaya pemberantasan
korupsi sangat sulit dicapai, pasti selalu ada saja pihak yang merasa dirugikan
dengan adanya upaya pemberantasan korupsi, siapa mereka tentunya mereka adalah
pihak-pihak yang selama ini diuntungkan oleh praktek korupsi, jika korupsi di
berantas sampai keakar akarnya mungkin mereka tidak akan mendapatkan keuntungan
lebih dari apa yang mereka dapat.
Meski
upaya pemberantasan korupsi gencar dilaksanakan, kondisi tidak kunjung membaik,
Baik dalam media cetak ataupun televisi, semua gencar melakukan upaya
pemberantasan, Korupsi merupakan isu multidimensional yang mempunyai komponen
politik, ekonomi, sosial dan budaya yang sering melibatkan para pemegang
kekuasaan sehingga memberantasan korupsi bukanlah perkara mudah. Menurut
artikel yang saya baca salah satu alasan mengapa korupsi jadi sedemikian sulit
diberantas. Saya berpikir ada beberapa kondisi yang menyebabkan ini masih
terjadi. Pertama adalah Kepemimpinan ke dua adalah kesejahteraan. jika kita melihat para pemimpin yang
pernah memimpin negara ini sepintas adalah para pemimpin yang mumpuni dan punya
kualitas untuk bisa memberantas korupsi. Bukankah begitu? Akan tetapi ternyata
sampai hari ini dan telah melewati orde reformasi korupsi belum bisa
diberantas. Dan sangat sulit untuk diberantas, semakin berkembangnya jaman
keadaan negara kita akan korupsi malah semakin terpuruk.
Kenapa korupsi masih terjadi dan pemberantasan
korupsi seolah berjalan ditempat. Masalahnya adalah karena korupsi emang telah
menjadi budaya bangsa ini. Segala macam korupsi dilakukan terbiasa mendengar
istilah uang suap, pelicin dan uang bawah tangan dan semua sejenisnya. Tidak
asing lagi di dengar mengenai itu, seakan sudah menjadi suatu hal yang tidak
tabu lagi. Jadi secara tidak langsung semua lapisan masyarakat sudah dibiasakan
dengan budaya korupsi sejak mereka masih kecil hingga dewasa. Korupsi merupakan
kejahatan yang sulit diungkap karena korupsi melibatkan dua pihak, yaitu
koruptor yang keduanya berupaya untuk menyebunyikan kejadian tersebut,
mengingat manfaat besar korupsi bagi mereka atau risiko hukum atau social
apabila tindakan mereka terungkap. Dalam kasus korupsi saat dan pejabat korup
yang sama-sama menikmati manfaat, mereka akan menutupi aksi mereka agar
kepentingan mereka tetap terlindungi. Sementara, dalam kasus korupsi saat salah
satu pihak merupakan korban, si korban cenderung tidak melaorkan kejadian
mengingat, dalam banyak kasus, korban dapat dipermasalahkan ketika membongkar
kasus korupsi dengan berbagai alasan termasuk alasan pencemaran nama baik. Ya
karena banyak sekali orang yang memang malas untuk mengungkap kasus korupsi
dengan berbagai resiko yang akan mereka dapatkan.
Dunia yang semakin materialistis seperti
saat ini mendorong perilaku ingin cepat kaya instan dan malas bekerja keras.
Cara yang paling gampang adalah memanfaatkna kedudukan dan jabatan untuk
memperkaya diri sendiri. Orang dengan kekayaan akan dipandang sebagai orang
yang sukses dan dihormati terlepas dari mana kekayaan tersebut didapat. Orang
berlomba untuk mendapatkan kekayaan agar bisa memperoleh kehormatan dan
kekuasaan, agar terpandang sebagai orang yang berada, dengan menghalalkan
berbagai cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan bukan apa yang mereka
butuhkan. Kebanyakan para oknum korupsi melakukan hal tersebut tidak semata
mata hanya untuk diri dia sendiri melainkan untuk keluarga, istri dan anak-
anak mereka.
Korupsi
berawal dari proses pembiasaan, akhirnya menjadi kebiasaan dan berujung kepada
sesuatu yang sudah terbiasa untuk dikerjakan oleh pejabat-pejabat Negara. Walau
sulit untuk di berantas tidak ada salahnya di coba dari diri kita sendiri.
Karena sesuatu di mulai dari hal terkecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar