Kamis, 27 Juni 2013

Kontribusi apa yang sudah pak Pres berikan selama 9 tahun menjabat ??




Sadar atau tidak selama pak SBY menjabat, banyak sekali problematika yang ada di negara kita, beberapa fakta yang saya ambil dari sumber sumber yang ada di internet.
Mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap berhasil meningkatkan jumlah utang negara selama sembilan tahun menjabat, sementara prestasi lain tidak ada.
"Pada 2004, sebelum dia menjabat utang kita Rp 1.000 triliun, tapi sekarang bertambah jadi Rp 2.000 triliun. Pemerintahan SBY telah sukses meningkatkan utang negara kita," kata Rizal di sela-sela kunjungannya ke Omah Buruh, Cikarang Bekasi, Rabu (5/6) petang. Rizal berdialog dengan sekitar 500-an buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
Menurutnya, akibat utang negara yang membengkak, rakyat Indonesia tidak dapat merasakan kesejahteraan. Apalagi pelayanan yang baik dari birokasi pemerintahan.
Pasalnya, lanjut Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) itu, sebanyak satu pertiga dari APBN yang digelontorkan tiap tahun dipakai untuk membayar cicilan bunga utang luar negeri.
"Rakyat tidak mendapat apa-apa. Yang diuntungkan dari utang itu kalangan birokrat pemerintahan dan partai politik. Utang kita nambah dua kali lipat tetapi manfaatnya tidak ada sama sekali bagi rakyat," tandas Rizal.
Seharusnya, pemerintah tidak perlu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk menutup defisit anggaran dan membayar hutang yang Rp 600 triliun pertahunnya, karena tidak akan efektif hanya bisa menghemat Rp 30 triliun.
"Ada cara lain untuk menutupi keuangan negara, yakni menghentikan bunga Rp 1,7 triliun, memberantas mafia migas yang rugikan negara mencapai Rp 10 triliun per tahun dan masih banyak kreatifitas lain ketimbang menaikkan BBM dan berutang lagi," katanya.
Karena itu tokoh nasional yang dekat dengan buruh ini, mengajak buruh untuk menolak kenaikkan BBM karena lebih bari 65 juta buruh pengguna sepada motor yang menggunakan BBM bersubsidi. Sehingga apabila BBM dinaikkan, upah yang telah diperjuangkan naik sebelumnya menjadi tidak berarti karena harga-harga kebutuhan pokok akan melambung.
"Buruh telah berjuang mati-matian meminta upah naik, sehingga buruh harus menolak kenaikkan BBM karena mereka yang akan merasakan dampaknya secara langsung," katanya.
Calon presiden alternatif Rizal Ramli menilai tuga tahun terakhir ini  merupakan era kebangkitan serikat pekerja setelah dibungkam puluhan tahun oleh rezim represif Orde Baru. Kini, gerakan serikat pekerja lebih rapih dan terorganisir.
"Dulu waktu zaman Orba, kebanyakan serikat pekerja menjadi organisasi jenggot. Akarnya ke atas, tapi ke bawah tidak ada apa-apa," kata ekonom senior ini. 
Rizal mengatakan, dengan makin terorganisirnya serikat pekerja maka pertumbuhan ekonomi dapat semakin merata. Terutama untuk kalangan pekerja.
"Kalau tidak ada kekuatan serikat pekerja maka kue pembangunan ekonomi tidak dirasakan manfaatnya oleh rakyat banyak," kata tokoh nasional yang dikenal dekat dengan kaum buruh dan pekerja itu.
Rizal menegaskan, kaum buruh dan pekerja mulai memahami bahwa perjuangan mereka sebelumnya hanya dilakukan secara normatif. Pasalnya, berbagai kebijakan ekonomi makro maupun industri punya dampak besar terhadap kesejahteraan dan upah pekerja.
Contohnya, harga bahan pangan yang tinggi dapat menggerogoti daya beli pekerja sehingga memaksa pekerja berjuang bersama komponen bangsa untuk perubahan agar meningkatkan daya beli pekerja dan rakyat Indonesia.
"Kesadaran untuk berjuang tidak hanya soal normatif, tapi juga kebijakan ekonomi. Ini merupakan langkah penting dan strategis bagi penegakan keadilan di Indonesia," tegas mantan aktivis angkatan 77-78 ini.
Sadar atau tidak inilah fakta yang memang terjadi di negara kita. Lalu apa tindakan yang seharusnya pemerintah lakukan untuk kesejahteraan warga indonesia ??
Referensi :
http://batamtoday.com/berita29099-Sembilan-Tahun-Menjabat,-SBY-Berhasil-Tingkatkan-Jumlah-Utang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar