Story
of My Life.
Siapa
aku ?
Aku
hanyalah seorang wanita berusia 21 tahun, sama seperti wanita wanita pada
umumnya dimana setiap waktu yang dihabiskan banyak meninggalkan kenangan, baik
kenangan indah, pahit, terlupakan, terkenang, ya semua itu aku lewati bersamaan
dengan bertambahnya usia yang kini menginjak 22 tahun, yaa beberapa bulan
kedepannya tepatnya 18 februari. Aku
bahkan tak ingin waktu itu datang, entah mengapa ada ketakutan yang menyelimuti
setiap kali aku berulang tahun, yang aku takutkan adalah dengan bertambahnya
usia memperkecil kesempatan aku membahagiakan keluargaku nanti. Mungkin
terdengar aneh, tapi memang seperti itu. Jika kita membicarakan keluarga lalu
apa yang terbesit dalam pikiran kalian? Sudah pasti ayah ibu adik kakak nenek
kakek, kurang lebihnya seperti itu, dan aku pun ketika mendengar kata keluarga,
yang terbesit dalam pikiranku adalah wajah mereka, yaa orang tuaku tercinta, keluarga
yang teramat sangat aku cintai melebihi diriku sendiri terlebih untuk BAPA dan
MAMA. Pahlawanku, pedoman kehidupanku, penunjuk arah hidupku, pengingatku jika
aku keluar dari jalur yang seharusnya. Bapa adalah seorang Presiden di
keluargaku, sosok yang tegas, kuat, tapi berhati lembut serta pekerja keras.
Apapun diusahakan untuk membahagiakan anak anaknya, yaa apapun. Mama adalah
sosok yang sangat aku hormati sekali, hati mama sangat rapuh sekali, terlebih
ketika Tuhan memberikan ujian yang teramat berat menurutku untuk keluarga kami.
Dan untuk pertama kalinya aku melihat mama menangis, dan mulai saat itu aku
berjanji bahwa itu adalah tangisan kesedihan mama yang terakhir yang kulihat.
Sebisa mungkin aku berusaha membahagiakan mereka. Seusaha mungkin aku akan
melakukan apapun demi mereka. Mungkin itu sedikit cerita mengenai pondasi dalam
diriku, jika ku mulai rapuh menghadapi hidup, yang menguatkanku adalah mereka,
hanya mereka, mereka dan mereka. Mengenai siapa aku, terkadang akupun sulit
mendeskripsikannya, tapi aku akan mencoba menjabarkan mengenai siapa itu LISA
PURNAMASARI. LET’S BEGIN. J
Aku
adalah mahasiswa Gunadarma, akuntansi 2011. Usiaku saat ini 21 tahun. Sudah
bukan teenager lagi sepertinya, karena sudah melebihi kepala dua Hehe. Aku suka
mencoba hal baru, yaa apapun yang sekiranya itu menyenangkan. berkomunikasi,
berinteraksi dengan orang banyak itu pun menjadi suatu hal yang menyenangkan
untukku, bahkan lebih menyenangkan di banding dengan perkuliahan di kelas,
hehe. sempat menjabat sebagai anggota BEM Fakultas Ekonomi menjadi suatu
achievement untukku, tidak kupungkiri suatu kebanggaan berada di sekililing
orang orang hebat disana, melatih diri, kepemimpinan, bahkan menambah teman
disana, sangat menyenangkan, entah kenapa dari bangku SMA aku menyukai hal yang
seperti itu, ketika dunia perkuliahan dimulai, aku pun berniat tak ingin hanya
kuliah saja, harus setidaknya memiliki pengalaman lain di luar perkuliahan,
karena itu ku mulai mencari cari kesempatan, dan mencobanya, dan kesempatan
pertamaku berorganisasi adalah BEM. Dimulai dengan mengumpulkan berkas sampai
pada seleksi 3 tahap. Dan alhamdulillah Allah merestuiku di sini, dengan
menjadi 10 nilai psikotes terbaik, menjadi nilai tambah untuk penilaianku
memasuki organisasi ini, 3 tahap seleksi ku lalui dengan baik, hingga pada
akhir pengumuman, namaku tercantum sebagai salah satu anggota bidang Pendidikan
di organisasi tersebut. Alhamdulillah . perjuangan akan segera di mulai, banyak
sekali hal hal yang tidak kusangka sebelumnya, di mulai dari menyiapkan konsep,
ide, gagasan mengenai acara yang sekiranya di butuhkan mahasiswa dalam menunjang
perkuliahan, sampai pada menjalankan acara tersebut hingga sukses, disinilah
kita di tuntut untuk kreatif dalam memikirkan ide mengenai apa yang akan di
sajikan kepada mahasiswa, dan untuk mahasiswa. Terlebih ketika aku memegang
amanat untuk menjadi seorang ketua pelaksana UGEC, sebuah kompetisi tahunan
yang di selenggarakan kampus, dan untuk tahun ini, aku memilih tema yang
berbeda dari tahun tahun sebelumnya, mungkin ini terlalu beresiko tapi entah
mengapa aku memilih untuk membuat inovasi mengenai perlombaan yang sudah
berjalan kurang lebih 4 tahun, berat , teramat berat ketika tim tidak mendukung
semua, seperti halnya bekerja sendiri, tapi apa daya, segala sesuatu harus di
hadapi, walau terasa berat, tawa, tangis, menghiasi setiap langkah menuju kesuksesan
acara ini, dan alhamdulillah lagi lagi Allah meridhoi acara ini, J dan tak
terasa sudah di penghujung periode, perjalanan setahun yang berat, tapi
menyenangkan, setidaknya kami menjalankan acara kurang lebih 5 acara besar, dan
alhamdulillah berjalan semua dengan baik.
Berbeda
dengan masa SMA, masa SMA ku pun sangat menyenangkan untuk di kenang, walau
terkadang aku iri melihat teman teman dilingkungan rumahku, ya sangat berbeda
denganku karena ketika lulus SD, orang tuaku menyuruhku untuk bersekolah di
pesantren, dan aku pun meng “iya” kan apa yang di amanatkan padaku, tidak
seburuk yang kukira, mungkin pada awalnya aku merasa kesepian jauh dari orang
tua, usiaku ketika itu 12 tahun sudah berada harus mandiri mengurusi diri
sendiri, tapi disinilah nikmatnya hidup di pesantren, dengan sendirinya
terlatih untuk tidak mengandalkan orang tua, yang bisa di andalkan hanya diri
sendiri. Persahabatan pun terjalin erat di sini, sangat teramat menyenangkan
ketika seseorang yang tidak saling kenal, tidak sedarah menjadi sosok yang
sangat disayangi, inilah sahabat, teman berbagi apapun, di karena kan jauh dari
orang tua, sosok yang bisa menggantikan dalam hal bercerita mengenai kesulitan
apapun hanya pada teman disini, walau tidak mudah menyatukan karakter yang
berbeda beda, tapi entah mengapa aku sering menjadi tempat teman temanku
mencurahkan isi hatinya, sangat menyenangkan bila masih ada yang mau berbagi
masalah dengan kita, itu tandanya orang tersebut mempercayai masalahnya kepada
kita, dan menganggap bahwa kita tidak akan mengubarnya ke orang lain.
Menyenangkan bukan? Sekarang teman temanku pun sedang mengejar mimpi mimpi
mereka layaknya aku di perguruan tinggi ini, walau jarang sekali bertemu tapi
kita tetap menjalin silaturahmi lewat sosial media yang ada untuk tetap
menjalin komunikasi. Itu sedikit flashback mengenai aku dan teman temanku
semasa SMA.
Setelah
periode BEM berakhir, aku pun tidak memiliki kegiatan lain selain perkuliahan, mengisi
waktu luang dengan hobi, ada beberapa hobi yang aku sukai, membaca novel,
komik, menulis atau menggambar . ada beberapa tulisan yang akan aku tulis
disini, tidak seperti puisi dengan kata kata kiasannya, aku hanya bisa menulis
apa yang aku rasakan dan apa yang ada di pikiranku, lalu kutuangkan dalam
tulisan. J
Sadarkah kau sejak pertemuan yang di
sengaja itu,
Kau telah menghancurkan segalanya?
Kau menghancurkan benteng benteng kokoh
yang kususun rapi setelah kepergiannya,
Dengan mudahnya kau masuk dan memporak
porandakan pikiran dan perasaanku,
Entah apa sebabnya, entah bagaimana
perasaan ini muncul,
Yang kutahu bahwa sekarang, pada saat
ini ,
Aku mulai jatuh cinta padamu.
Biarlah aku luruh ke bumi seperti
sehelai daun,
Daun yang tidak pernah membenci angin
meski harus terenggutkan dari pohonnya,
Layaknya perasaan ini terhadapmu,
Yang tak akan kau ketahui betapa
besarnya aku terpesona oleh sosok didalam dirimu...
Ada beberapa kata yang aku ambil dari
novel yang kubaca, lalu kumodifikasi dengan kata kataku sendiri, sesuai dengan
keadaan hatiku pada saat itu.
Ketika apa yang ingin di uapkan sulit untuk terucap
Ketika itu pula hanya diam yang bisa di lakukan
Ketika diam membingungkan segalanya
Ketika itulah jawaban dari segala kebisuan yang selama
ini ada
Entahlah segala sesuatu terjadi tanpa skenario yg tekah
di buat oleh sang “sutradara”
Menjalankan dengan sebaik baiknya
Protagoniskah atau antagonis . .
Yang ini pure aku yang membuatnya
sendiri, kurang bagus yaa sepertinya, hehe ini hanya selingan di saat gundah
saja, terkadang jika aku bingung ingin melakukan apa, harus seperti apa,
menulis menjadi alternatifku selanjutnya.
Desember lalu pembukaan tim sekretariat
pameran dan kunjungan universitas gunadarma dibuka, tanpa pikir panjang aku pun
ikut dalam seleksi tim ini, dan alhamdulillah setelah menjalani tahap demi
tahap penyeleksian aku pun masuk dalam tim ini, banyak pengalaman yang aku dapat disini, terlebih karena jumlah kami
hanya 18 orang, kekeluargaan satu sama lain pun terjalin dengan cepat, aku pun
beradaptasi dengan baik disini. Walaupun terasa sangat capek, pergi pagi pulang
malam tapi jika di lakukan dengan ikhlas karena komitmen pada saat wawancara,
harus benar benar di lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar